Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Lima Pertanyaan di Hari Kiamat

04 Agustus 2025 | Agustus 04, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-04T01:50:21Z

Di antara sekian banyak peringatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang akhirat, ada satu hadis yang patut kita jadikan bahan renungan setiap hari. Sebuah hadis yang mengingatkan kita bahwa hidup ini bukan sekadar tentang hari ini atau esok, melainkan tentang apa yang akan kita pertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah Ta’ala.


Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

لاَ تَزُولُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَه وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيمَا عَلِمَ

“Tidak akan bergerak dua kaki seorang hamba pada hari kiamat dari hadapan Rabbnya sampai ia ditanya tentang lima perkara: tentang umurnya pada apa ia habiskan, tentang masa mudanya pada apa ia pergunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan ke mana ia belanjakan harta tersebut, serta tentang ilmunya apa yang telah ia amalkan.” (HR. At-Tirmidzi, Ash-Shahihah: 946)

Hadis ini, meskipun singkat, sarat makna dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Mari kita renungkan satu per satu.

1. Umur: Ke Mana Ia Pergi?

Setiap detik umur kita adalah nikmat yang akan dimintai pertanggungjawaban. Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah berkata, “Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau hanyalah kumpulan hari. Jika satu hari pergi, maka pergi pulalah sebagian dari dirimu.” Waktu yang kita habiskan bukan hanya berlalu, tetapi menjadi catatan yang tak terhapus di sisi Allah.

2. Masa Muda: Masa yang Paling Berharga

Masa muda adalah puncak kekuatan, semangat, dan ide. Namun sayangnya, seringkali juga menjadi masa yang paling banyak disia-siakan. Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih berharga daripada dua hal: menjaga waktu dan menjaga lisan.” Masa muda, jika digunakan untuk kebaikan, menjadi penolong kita di akhirat, namun jika disia-siakan, ia menjadi beban yang berat.

3. Harta: Dari Mana Didapatkan?

Setiap rupiah yang kita miliki akan ditanya asal-usulnya. Apakah kita mendapatkannya dari jalan halal atau dari jalan yang haram? Abdullah bin Mubarak rahimahullah berkata, “Sedikit yang halal lebih baik daripada banyak yang haram.” Jangan sampai usaha kita di dunia penuh tipu daya dan kecurangan hanya menjadi sebab penyesalan kelak.

4. Harta: Ke Mana Dibelanjakan?

Tidak hanya asal-usulnya, tetapi juga bagaimana kita menggunakannya. Apakah kita menginfakkan untuk kebaikan? Apakah kita menghabiskannya untuk hal-hal yang sia-sia? Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Harta adalah ujian: kebaikan seseorang tampak dari bagaimana ia membelanjakan hartanya.” Gunakanlah harta untuk mendekat kepada Allah, bukan untuk menjauh dari-Nya.

5. Ilmu: Sudahkah Diamalkan?

Ilmu tanpa amal hanyalah beban. Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata, “Ilmu akan memanggil kepada amal. Jika disambut, ia akan menetap. Jika tidak, ia akan pergi.” Kita bukan hanya akan ditanya apa yang kita ketahui, tetapi yang paling penting: sejauh mana kita mengamalkannya.

Penutup: Sebuah Renungan

Hari kiamat bukan hanya soal azab dan pahala, tetapi juga soal tanggung jawab. Lima pertanyaan ini adalah pokok dari segala amal kita: waktu, kekuatan masa muda, rezeki, dan ilmu.

Semoga kita diberi taufik oleh Allah Ta’ala untuk memanfaatkan umur, masa muda, harta, dan ilmu dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana perkataan Imam Al-Awza’i rahimahullah, “Jika engkau mampu, jadikanlah hari ini lebih baik daripada kemarin, dan jadikanlah esok lebih baik daripada hari ini.”

Karena kelak, tidak ada yang dapat menjawab pertanyaan itu selain diri kita sendiri.

×
Berita Terbaru Update