Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja

02 Agustus 2025 | Agustus 02, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-02T13:02:51Z

Banyak dari kita yang bekerja di luar rumah dengan pekerjaan yang membuat badan dan pakaian mudah kotor. Para petani pulang dengan baju berlumpur, para tukang bangunan penuh debu dan semen, para mekanik motor dan mobil tangannya hitam oleh oli, bahkan pedagang gorengan di pinggir jalan sering terkena asap dan minyak. Kondisi ini sering membuat seseorang merasa malu untuk shalat, karena menganggap dirinya “tidak layak” menghadap Allah dalam keadaan kotor.


Namun, pemahaman seperti ini perlu diluruskan. Dalam Islam, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah mempersulit hamba-Nya dalam beribadah. Yang wajib disucikan sebelum shalat hanyalah hadas dan najis. Jika seseorang dalam keadaan berwudhu atau bisa berwudhu, dan pakaian serta tubuhnya tidak terkena najis, maka shalatnya sah meski dalam keadaan kotor oleh tanah, oli, cat, atau debu.

Kotor Tidak Sama dengan Najis

Seringkali orang menyamakan kotor dengan najis, padahal keduanya berbeda. Najis adalah segala sesuatu yang secara syariat dianggap kotor dan tidak suci, seperti:

  • Air kencing manusia dan hewan tertentu
  • Tinja manusia dan hewan tertentu
  • Darah haid
  • Bangkai hewan yang tidak disembelih sesuai syariat

Sedangkan kotoran seperti tanah, pasir, debu, lumpur, oli, cat, asap, atau minyak goreng bukanlah najis. Mereka hanya kotoran yang menempel pada tubuh atau pakaian namun tidak menghalangi sahnya shalat.

Contoh dari Kehidupan Rasulullah ﷺ

Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya adalah kaum pekerja keras. Mereka bertani, berdagang, menggembala, bahkan berjihad di medan perang dalam keadaan debu memenuhi wajah dan baju mereka. Dalam hadits disebutkan:

“Aku diperintahkan untuk bersujud di atas tujuh anggota sujud dan tidak menahan rambut serta pakaian, serta aku diperintahkan untuk bersujud di atas tanah.”

(HR. Bukhari dan Muslim)


Banyak riwayat yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ shalat dengan pakaian seadanya, tidak menunggu baju bersih atau menunggu mandi terlebih dahulu, selama tidak terkena najis dan dalam keadaan berwudhu. Bahkan, Allah menjadikan tanah sebagai alat bersuci (tayammum) ketika air tidak ada, menunjukkan bahwa debu atau tanah itu suci.

Dalil Al-Qur’an tentang Kemudahan Ibadah

Allah Ta’ala berfirman:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…”

(QS. Al-Baqarah: 286)


Dan dalam ayat lain:

“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu…”

(QS. Al-Baqarah: 185)

Ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang memudahkan, bukan mempersulit. Jika setiap pekerja menunggu bersih total baru shalat, maka banyak yang akan menunda dan akhirnya meninggalkan shalat.

Ucapan Ulama tentang Pekerja yang Kotor

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata:

“Jika seseorang bekerja dengan pekerjaan yang membuat bajunya selalu kotor, maka itu bukanlah halangan untuk shalat selama tidak terkena najis.“

Begitu pula Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni menegaskan, jika pakaian terkena sesuatu yang kotor namun bukan najis, seperti lumpur atau debu jalanan, shalat tetap sah.

Jangan Malu Menghadap Allah

Ingatlah bahwa Allah tidak menilai kebersihan fisik semata, melainkan ketundukan hati dan kepatuhan kita pada perintah-Nya. Jangan sampai karena merasa kotor, kita menunda shalat hingga waktunya habis, atau meninggalkannya sama sekali. Justru, tetap menegakkan shalat meski dalam keadaan berkeringat dan kotor karena bekerja adalah tanda keimanan yang kuat dan kesungguhan dalam menjalankan perintah Allah.

✅ Jika badan berhadas kecil, cukup berwudhu.

✅ Jika berhadas besar, wajib mandi.

✅ Jika terkena najis, bersihkan bagian yang terkena.

✅ Jika hanya kotoran biasa, shalat tetap sah.


Bekerja adalah Ibadah, Shalat adalah Kewajiban

Bekerja untuk mencari nafkah yang halal adalah ibadah. Namun, ibadah bekerja tidak boleh mengalahkan ibadah shalat. Keduanya berjalan seimbang. Bahkan, dengan menegakkan shalat di sela kerja keras kita, Allah akan melapangkan rezeki, menenangkan hati, dan memberikan kekuatan yang tidak disangka-sangka.

Wahai para pekerja keras di kebun, di sawah, di proyek bangunan, di bengkel, di jalanan, atau dimanapun engkau menjemput nafkah, jangan pernah tinggalkan shalat hanya karena merasa kotor. Allah mencintai hamba-Nya yang bersujud dalam segala keadaan. Debu di badanmu adalah saksi kerja kerasmu. Keringatmu adalah saksi perjuanganmu. Dan shalatmu adalah bukti cintamu kepada Allah.

Semoga artikel ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan menambah semangat untuk tetap menunaikan shalat tepat waktu dalam keadaan apapun. Karena tidak semua yang kotor itu najis, dan tidak ada alasan untuk meninggalkan shalat. 

×
Berita Terbaru Update