Kita sering mendengar cerita tentang seseorang yang dulunya memiliki masa lalu kelam. Ada yang pernah terjerumus dalam dosa zina, mabuk, narkoba, mencuri, menipu, bahkan meninggalkan shalat. Namun kemudian, mereka tersadar, menyesal, dan bertaubat kepada Allah dengan sungguh-sungguh, lalu memulai hidup baru di jalan kebaikan.
Sayangnya, ada saja orang di sekitarnya yang terus mengungkit masa lalunya, menertawakannya, merendahkannya, dan menilai dirinya berdasarkan dosa-dosa yang pernah dilakukan dulu. Padahal, mengungkit dosa masa lalu seseorang yang sudah bertaubat adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam dan sangat dibenci Allah.
1. Allah Maha Penerima Taubat
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.”
(QS. Al-Baqarah: 222)
Ketika seseorang telah bertaubat dengan taubat nasuha (taubat sungguh-sungguh), Allah tidak hanya mengampuni dosanya, bahkan dalam beberapa ayat disebutkan bahwa Allah akan mengganti dosa-dosanya dengan kebaikan.
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Furqan: 70)
Bayangkan, Allah yang memiliki alam semesta saja menghapus dan menutup aib hambanya yang bertaubat, lalu siapa kita yang berani membuka dan mengungkitnya kembali?
2. Mengungkit Dosa Masa Lalu Adalah Dosa Tersendiri
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.”
(HR. Muslim)
Dan dalam hadits lain, beliau bersabda:
“Jika engkau mencela saudaramu karena dosa yang pernah dia lakukan, maka engkau tidak akan mati sebelum Allah mengujimu dengan dosa yang sama.”
(HR. At-Tirmidzi)
Ini peringatan keras bagi kita. Ketika seseorang menghina, mencemooh, dan terus mengungkit dosa masa lalu orang lain, Allah akan membalas dengan mengujinya pada dosa serupa, agar dia sadar dan berhenti merendahkan orang lain.
3. Menghalangi Jalan Taubat dan Hijrah
Mengungkit masa lalu orang lain hanya akan menumbuhkan trauma, sedih, dan putus asa dalam hatinya. Bahkan bisa jadi, dia merasa tidak diterima oleh masyarakat sehingga menjauh lagi dari kebaikan. Padahal, tugas kita adalah mendukung dan mendoakan agar taubat dan hijrahnya istiqamah, bukan melemahkan semangatnya.
4. Semua Manusia Punya Masa Lalu
Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan. Bedanya, ada yang Allah tutup aibnya sehingga orang lain tidak tahu, dan ada yang Allah tampakkan di hadapan manusia. Ketika kita merendahkan orang lain atas masa lalunya, kita sedang lupa bahwa kita juga memiliki dosa yang mungkin Allah tutupi dari pandangan manusia.
5. Mengungkit Masa Lalu Adalah Tanda Hati yang Sakit
Orang yang suka mengungkit-ungkit dosa masa lalu orang lain menunjukkan hatinya belum bersih. Ia merasa lebih baik, lebih suci, dan lebih tinggi daripada orang yang pernah berdosa, padahal bisa jadi di sisi Allah orang yang bertaubat itu jauh lebih mulia. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
“Janganlah kamu merasa diri kalian suci. Dialah yang paling mengetahui siapa yang paling bertakwa.”
(QS. An-Najm: 32)
Penutup
Jika ada teman, saudara, atau siapapun di sekitar kita yang telah bertaubat dari dosa-dosanya, sambutlah dengan doa dan dukungan, bukan hinaan dan celaan. Jangan pernah mengungkit masa lalunya, karena itu sama saja menghalangi langkahnya menuju kebaikan dan menyalakan kembali luka yang telah dia tutup bersama Allah.
Ingatlah selalu:
✅ Allah Maha Pengampun bagi yang bertaubat.
✅ Tugas kita adalah mengingatkan, bukan menghakimi.
✅ Mengungkit dosa masa lalu orang lain adalah dosa tersendiri di hadapan Allah.
Semoga kita dijauhkan dari sifat suka menghina dan mencemooh, serta termasuk orang-orang yang menutupi aib saudara kita sehingga Allah pun menutupi aib kita di dunia dan akhirat.