Amal perbuatan yang disukai oleh Allah adalah yang secara rutin dilakukan oleh pelakunya, meskipun jumlahnya sedikit, berdasarkan hadits Aisyah r.a. bahwa ia bercerita,
“(Suatu kali) datang ke rumahku wanita dari Bani Asad. Tiba-tiba Rasulullah Saw masuk kepadaku, lalu bertanya, ‘Siapa ini?’ Aku berujar, ‘Ia seorang wanita yang tidak pernah tidur malam,’ menceritakan shalatnya, maka beliau bersabda, ‘Jangan lakukan itu! Hendaknya kalian melakukan amal-amal sesuai dengan kemampuan kalian; karena sesungguhnya Allah tidak akan bosan, sampai kalian bosan, dan agama yang paling disukai oleh Allah adalah yang dijalankan secara rutin oleh pelakunya’.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Juga berdasarkan hadits Anas bin malik,
“(Suatu kali) Nabi masuk masjid, tiba-tiba beliau melihat ada tali yang dibentangkan di antara dua tiang. Beliau bertanya, ‘Tali apa ini?’ orang-orang di situ menjawab, ‘Itu milik Zainab, digunakan untuk shalat. Bila ia merasa malas atau hilang semangat, ia berpegang pada tali tersebut.’ Maka beliau bersabda, ‘Jangan begitu. Lepaskan tali itu. Hendaknya seseorang di antara kalian shalat sebatas semangatnya, lalu bila hilang semangat, hendaknya ia berhenti’.” (HR. Bukhari dan Muslim).